APRESIASI UNTUK PARA PENGAJAR 3-T
APRESIASI UNTUK PARA
PENGAJAR 3-T
Sering kita mendengar pepatah China yang menyatakan
bahwa, “Jika anda berencana untuk satu tahun, tanamlah padi. Jika anda
berencana selama sepuluh tahun, tanamlah pohon. Jika anda berencana selama 100
tahun, didiklah manusia”. Dengan rakyat yang terdidik dan terpelajar, bangsa
dan negara akan kokoh dan mandiri, kelangkaan Sumber Daya Alam (SDA) akan
mendapatkan solusinya apalagi jika berlimpah. Semua tidak lepas dari peranan
para guru yang berada posisi sentral.
Negara kita melalui founding
father sudah merumuskan betapa pentingnya pendidikan itu yang merupakan
tugas negara seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 45, “..mencerdaskan
kehidupan bangsa“. Namum sayang tugas negara itu masih belum maksimal, di berbagai
sudut masih banyak kekurangannya. Maka, sekaranglah saatnya untuk bertindak,
tidak hanya mengecam dan mencemooh segala kekurangan tersebut. Diperlukan sosok
yang memandang hidup adalah pilihan, keputusan, tidak peduli kondisi sekitar.
Kondisi apapun keadaannya mereka tetap untuk bersemangat, bersuka cita dan
optimis terhadap kehidupan, tipe manusia semacam inilah yang diperlukan bangsa
ini.
Kaum muda merupakan tulang punggung
bangsa. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi bila kaum muda sekarang hanya
acuh tak acuh terhadap pemasalahan disekitarnya. Ini tentunya akan melunturkan slogan
“kaum muda sebagai generasi penerus bangsa”. Masih terlihat kesenjangan
pendidikan antar daerah di wilayah Indonesia. Di satu sisi, tampak kemapanan di
kota-kota besar. Namun di sisi lain, realita menyedihkan terpampang jelas dari
daerah pedalaman, dan para pengajar muda dengan sepenuh hati mau mengabdi dan
mengamalkan ilmu yang telah diperoleh untuk mengajar di daerah pelosok.
Luar biasa!!! itulah kata yang tepat
untuk menggambarkan semangat anak anak muda di negeri ini untuk memenuhi janji
kemerdekaan. Meski harus jauh dari hingar bingar kota dan orang tua untuk bisa
mengabdi kepada bangsa. Para pengajar muda akan menumbuhkan inspirasi bagi anak
didiknya, paling tidak menyebarkan mimpi bagi mereka untuk mengikuti jejaknya
dengan bersekolah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dengan demikian,
kelak negeri ini akan mempunyai makin banyak putra-putra terbaik bangsa yang
berasal dari daerah pelosok. Berangkatnya mereka ke desa terpencil untuk
mengajar bukanlah sebuah pengorbanan, melainkan sebuah kehormatan.
Pemuda Indonesia
yang cerdas, tangguh, kreatif, idealis, dan ingin berjuang. Mereka membuktikan
bahwa republik ini tidak berubah, ibu-ibu di Republik ini tetap melahirkan
pejuang, ibu tetap melahirkan anak-anak penggerak kemajuan. Memilih untuk
mengabdi di ujung negeri, menjadi guru dan tinggal bersama masyarakat biasa. Di
daerah penempatannya, para Pengajar Muda membawa inspirasi kepada
siswa-siswanya. Mereka menunjukkan bahwa bangsa Indonesia akan semakin kuat
dengan membangun negeri ini secara sepenuh hati.
Pengajar muda, meneguhkan niat serta
menguatkan kemauan luhur. Mengizinkan anak-anak SD di pelosok itu mencintai,
meraih inspirasi, dan bangga menyaksikan kehadiran para Guru muda. Menjadi
dikenal dan bagian dari rakyat jelata, hidup bersama mereka di pelosok sana,
dan yang terpenting adalah sebagai anak-anak muda terbaik ini telah ikut mendorong
kemajuan dan mengubah masa depan anak-anak menjadi lebih cerah. Pengajar Muda dengan
meneeguhkan niat, mendatangi desa-desa terpencil itu dengan keikhlasan, rendah
hati, kesantunan, dan dengan kasih sayang. Menyambut kehadiran anak-anak SD itu
di kelas dengan rasa cinta, membelai rambut mereka dengan kasih, menaatap wajah
polos mereka dengan pancaran senyum dan memberikan yang terbaik untuk mereka. Mengizinkan
anak-anak SD di desa-desa terpencil itu belajar untuk maju dari dan mencintai
ilmu. Menebar kesabaran, menumbuhkan pengetahuan, dan menanamkan ketangguhan
berjuang di dada mereka.
Rasa bangga karena bisa melihat para
pemuda yang luar biasa dan tulus mau mengabdi mengajar, berinteraksi, dan hidup
di pelosok yang mungkin tidak pernah mereka impikan sebelumnya. Indonesia
bangga memiliki anak-anak muda seperti kalian. Kelak kalian yang akan memimpin
bangsa ini. Pengalaman ini adalah modal besar bagi kalian untuk memimpin dan
mengelola bangsa ini dengan lebih baik lagi. Kalian adalah pelita-pelita bagi
saudara-saudara di pelosok negeri. Perlu kiranya diberikan apresiasi yang
tinggi kepada anak muda Indonesia yang telah mengabdikan dirinya di pelosok
negeri untuk menjadi guru. Walaupun hanya setahun mereka mengabdikan dirinya
untuk mengajar di pelosok negeri.
Padamu negeri
kami berjanji...
Padamu negeri kami berbakti...
Padamu negeri kami mengabdi...
Bagimu negeri jiwa raga kami...
Bangkit
indonesia ku, selamat berjuang wahai pelita bangsa….
That is an extremely smart written article. I will be sure to bookmark it and return to learn extra of your useful information. Thank you for the post. I will certainly return.
ReplyDeleteI don’t know how can I give you thanks! I am totally stunned by your article. You saved my time. Thanks a million for sharing this article.
ReplyDelete